Olah raga sejak kecil
Latihan olahraga dapat dimulai sejak anak dilahirkan. Pada dua tahun pertama misalnya,anak mulai membentuk rasa percaya diri dan rasa ingin tahu. Berilah ia penghargaan dengan memberi semangat pada gerakan-gerakannya. Perkenalkan dengan lingkungan sekitar yang bervariasi dan jauhkan dari barang-barang yang membahayakan.
Ketika menginjak usia 2-5 tahun anak sudah bisa berbicara dan relatif banyak bergerak. Ia pun siap mempelajari berbagai aktivitas fisik. Keterampilan melempar, menendang, dan melompat mulai bisa diperkenalkan.
Sementara anak-anak yang berumur 5-8 tahun, biasanya melakukan latihan olahraga atau aktivitas fisik dengan sendirinya. Mereka tidak mempersoalkan menang atau kalah. Pada umur-umur ini latihan-latihan olahraga lebih dititik beratkan pada kesenangan, bermain beramai-ramai dengan teman-teman, dan menghabiskan tenaga. Sasaran utamanya untuk meningkatkan kebugaran. Oleh karena itu sebaiknya disediakan cukup waktu dan ruangan agar anak bisa seaktif mungkin bergerak dan mendapatkan peningkatan keterampilan.
Pada tingkat usia yang lebih tinggi, 8-10 tahun, anak-anak sudah siap bermain dalam sebuah tim olahraga. Mereka sudah dapat diikat dalam aturan-aturan permainan olahraga. Peran orang tua pada tahap ini adalah membantu anak agar diamenyenangi berbagai macam aktivitas dengan temannya. Baik olahraga beregu seperti softball, sepakbola, bola voli, atau olahraga individu seperti senam aerobik, bela diri, atau berenang.
Memasuki usia remaja, umur 10-14 tahun, ia pantas mendapat bimbingan yang benar. Umur-umur ini adalah waktunya untuk dapat menjadi pemenang, juara, bila anak mendapat latihan-latihan yang tepat.(wiwik)http://www.indomedia.com/intisari/2001
Latihan olahraga dapat dimulai sejak anak dilahirkan. Pada dua tahun pertama misalnya,anak mulai membentuk rasa percaya diri dan rasa ingin tahu. Berilah ia penghargaan dengan memberi semangat pada gerakan-gerakannya. Perkenalkan dengan lingkungan sekitar yang bervariasi dan jauhkan dari barang-barang yang membahayakan.
Ketika menginjak usia 2-5 tahun anak sudah bisa berbicara dan relatif banyak bergerak. Ia pun siap mempelajari berbagai aktivitas fisik. Keterampilan melempar, menendang, dan melompat mulai bisa diperkenalkan.
Sementara anak-anak yang berumur 5-8 tahun, biasanya melakukan latihan olahraga atau aktivitas fisik dengan sendirinya. Mereka tidak mempersoalkan menang atau kalah. Pada umur-umur ini latihan-latihan olahraga lebih dititik beratkan pada kesenangan, bermain beramai-ramai dengan teman-teman, dan menghabiskan tenaga. Sasaran utamanya untuk meningkatkan kebugaran. Oleh karena itu sebaiknya disediakan cukup waktu dan ruangan agar anak bisa seaktif mungkin bergerak dan mendapatkan peningkatan keterampilan.
Pada tingkat usia yang lebih tinggi, 8-10 tahun, anak-anak sudah siap bermain dalam sebuah tim olahraga. Mereka sudah dapat diikat dalam aturan-aturan permainan olahraga. Peran orang tua pada tahap ini adalah membantu anak agar diamenyenangi berbagai macam aktivitas dengan temannya. Baik olahraga beregu seperti softball, sepakbola, bola voli, atau olahraga individu seperti senam aerobik, bela diri, atau berenang.
Memasuki usia remaja, umur 10-14 tahun, ia pantas mendapat bimbingan yang benar. Umur-umur ini adalah waktunya untuk dapat menjadi pemenang, juara, bila anak mendapat latihan-latihan yang tepat.(wiwik)http://www.indomedia.com/intisari/2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar