Penjelasaan Lengkap Fungsi Umum dan Cara Kerja UPS pada Komputer. Uninterruptible Power Supply atau yang sering disingkat dengan UPS merupakan perangkat elektronik di rumah yang sudah cukup familiar bagi kita.
Perangkat ini secara umum memiliki fungsi untuk menyediakan arus sementara yang dibutuhkan perangkat elektronik manakala terjadi pemutusan sumber arus sementara yang terjadi secara tiba-tiba. Misalnya di daerah yang sering terjadi pemadamana listrik, maka keberadaan UPS menjadi sebuah keharusan jika Anda ingin menjaga usia barang-barang elektronik Anda bisa lebih panjang usia.
Selain itu, keberadaan UPS juga menjadi alat untuk menstabilkan arus yang diterima oleh perangkat elektronik tersebut. Sumber arus yang masuk mungkin saja dalam keadaan tidak stabil, maka perangkat UPS tersebut yang akan membantu mengatur kestabilan arus listrik yang diterima oleh alat.
Perangkat computer di rumah semestinya diamankan dengan penggunaan UPS tersebut. Sehingga ketika tiba-tiba sumber arus terputus, semua data yang sedang diproses bisa diamankan lebih dulu baru kemudian dimatikan.
Sebelum mengetahui bagaimana cara kerja UPS pada computer, sebaiknya kita mengetahui lebih dulu apa saja perangkat UPS yang memiliki fungsi penting, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Baterai, perangkat baterai yang digunakan pada UPS biasanya merupakan jenis dari lead-acid ataupun jenis nikel-cadmium. Baterai ini memiliki fungsi sebagai cadangan listrik yang umumnya mampu bekerja selama 30 menit.
- Rectifier atau penyearah, perangkat ini berfungsi untuk merubah arus AC menjadi arus DC dari sumber arus utama. Hal ini digunakan pada saat proses pengisian baterai sebagai sumber arus cadangan.
- Inverter, memiliki fungsi sebaliknya dari rectifier, yakni merubah arus DC menjadi arus AC. Hal ini dibutuhkan untuk proses penyaluran arus dari baterai dari UPS ke perangkat computer.
UPS bekerja berdasar pada kepekaan tegangan. (RT) UPS akan mengalami penyimpangan jalur voltase (linevoltage) sebagai contoh, kenaikan tajam, kerendahan, serta gelombang dan juga penyimpangan yang disebabkan pemakaian bersama alat pembangkit sumber tenaga listrik yang murah harganya. Karena gagal, UPS tersebut akan berpindah pada operasi on-battery ataupun baterai hidup sebagai bentuk reaksi penyimpangan guna melindungi bebannya (load).
Pada penggunaan UPS pada komputer, terdapat beberapa jenis gangguan yang penting untuk Anda ketahui, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Noise, merupakan kondisi tegangan yang naik turun pada presentasi sedikit. Misalnya tegangan yang seharusnya 220V sedangkan tegangan yang terjadi antara 200 hingga 240 Volt maka hal tersebut masih masuk dalam kategori noise.
- Blackout, yakni kondisi dimana main power atau sumber arus PLN tidak bekerja sama sekali.
- Brownout, merupakan kondisi dimana terjadi kenaikan arus secara tiba-tiba dari kondisi rendah menjadi tinggi dengan cara yang cukup cepat. Kondisi ini biasanya terjadi apabila ada penggunaan beban berat yang dilakukan secara bersamaan misalnya menyalakan setrika atau mesin cuci. Bisa ditandai dengan kondisi nyala lampu di ruangan yang biasanya sedikit berkedip.
Jadi secara umum, cara kerja UPS pada computer adalah, perangkat rectifier yang dihubungkan dengan sumber arus utama akan merubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC), hal ini digunakan untuk pengisian sumber arus baterai yang dimiliki oleh UPS. Baru kemudian setelah tiba-tiba sumber arus mati, arus DC pada baterai akan dirubah oleh perangkat inverter menjadi arus AC yang selanjutkan disalurkan ke computer. Untuk keamanan komputer PC di rumah Anda, sebaiknya memilih perangkat UPS dengan kualitas terbaik dengan harga yang terjangkau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar