Jumat, 11 Maret 2022

UPS dan Cara Kerja UPS Pada Komputer

Penjelasaan Lengkap Fungsi Umum dan Cara Kerja UPS pada Komputer. Uninterruptible Power Supply atau yang sering disingkat dengan UPS merupakan perangkat elektronik di rumah yang sudah cukup familiar bagi kita.

Perangkat ini secara umum memiliki fungsi untuk menyediakan arus sementara yang dibutuhkan perangkat elektronik manakala terjadi pemutusan sumber arus sementara yang terjadi secara tiba-tiba. Misalnya di daerah yang sering terjadi pemadamana listrik, maka keberadaan UPS menjadi sebuah keharusan jika Anda ingin menjaga usia barang-barang elektronik Anda bisa lebih panjang usia.

Selain itu, keberadaan UPS juga menjadi alat untuk menstabilkan arus yang diterima oleh perangkat elektronik tersebut. Sumber arus yang masuk mungkin saja dalam keadaan tidak stabil, maka perangkat UPS tersebut yang akan membantu mengatur kestabilan arus listrik yang diterima oleh alat.

Perangkat computer di rumah semestinya diamankan dengan penggunaan UPS tersebut. Sehingga ketika tiba-tiba sumber arus terputus, semua data yang sedang diproses bisa diamankan lebih dulu baru kemudian dimatikan.


Sebelum mengetahui bagaimana cara kerja UPS pada computer, sebaiknya kita mengetahui lebih dulu apa saja perangkat UPS yang memiliki fungsi penting, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Baterai, perangkat baterai yang digunakan pada UPS biasanya merupakan jenis dari lead-acid ataupun jenis nikel-cadmium. Baterai ini memiliki fungsi sebagai cadangan listrik yang umumnya mampu bekerja selama 30 menit.
  2. Rectifier atau penyearah, perangkat ini berfungsi untuk merubah arus AC menjadi arus DC dari sumber arus utama. Hal ini digunakan pada saat proses pengisian baterai sebagai sumber arus cadangan.
  3. Inverter, memiliki fungsi sebaliknya dari rectifier, yakni merubah arus DC menjadi arus AC. Hal ini dibutuhkan untuk proses penyaluran arus dari baterai dari UPS ke perangkat computer.

UPS bekerja berdasar pada kepekaan tegangan. (RT) UPS akan mengalami penyimpangan jalur voltase (linevoltage) sebagai contoh, kenaikan tajam, kerendahan, serta gelombang dan juga penyimpangan yang disebabkan pemakaian bersama alat pembangkit sumber tenaga listrik yang murah harganya. Karena gagal, UPS tersebut akan berpindah pada operasi on-battery ataupun baterai hidup sebagai bentuk reaksi penyimpangan guna melindungi bebannya (load).

Pada penggunaan UPS pada komputer, terdapat beberapa jenis gangguan yang penting untuk Anda ketahui, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Noise, merupakan kondisi tegangan yang naik turun pada presentasi sedikit. Misalnya tegangan yang seharusnya 220V sedangkan tegangan yang terjadi antara 200 hingga 240 Volt maka hal tersebut masih masuk dalam kategori noise.
  2. Blackout, yakni kondisi dimana main power atau sumber arus PLN tidak bekerja sama sekali.
  3. Brownout, merupakan kondisi dimana terjadi kenaikan arus secara tiba-tiba dari kondisi rendah menjadi tinggi dengan cara yang cukup cepat. Kondisi ini biasanya terjadi apabila ada penggunaan beban berat yang dilakukan secara bersamaan misalnya menyalakan setrika atau mesin cuci. Bisa ditandai dengan kondisi nyala lampu di ruangan yang biasanya sedikit berkedip.

Jadi secara umum, cara kerja UPS pada computer adalah, perangkat rectifier yang dihubungkan dengan sumber arus utama akan merubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC), hal ini digunakan untuk pengisian sumber arus baterai yang dimiliki oleh UPS. Baru kemudian setelah tiba-tiba sumber arus mati, arus DC pada baterai akan dirubah oleh perangkat inverter menjadi arus AC yang selanjutkan disalurkan ke computer. Untuk keamanan komputer PC di rumah Anda, sebaiknya memilih perangkat UPS dengan kualitas terbaik dengan harga yang terjangkau

Senin, 07 Maret 2022

Sensor Gerak

Seputar Sensor Gerak 

Sensor gerak – Mudahnya akses informasi serta tersedianya infrastruktur teknologi menjadikan dunia teknologi berkembang sangat cepat.

Hal tersebut dapat dilihat pada hadirnya produk-produk dengan teknologi baru yang semakin variatif. 

Bahkan tidak sedikit dari produk-produk berbasis teknologi yang bersifat hybrid yakni dapat diaplikasikan untuk berbagai tujuan atau dapat menjalankan beberapa fungsi dalam satu perangkat.

Salah satu produk berbasis teknologi yang dapat diaplikasikan pada berbagai bidang dan keperluan adalah teknologi sensor gerak atau Motion Sensor.

Sensor Gerak

pengertian sensor gerak
Sensor gerak via pixabay.com

Sensor Gerak adalah sebuah alat deteksi yang bekerja dengan cara melakukan pendeteksian terhadap gerak benda yang ada dalam jangkauannya yang umumnya dikhususkan untuk mendeteksi manusia.

Penggunaan detektor gerak ini dapat diaplikasikan pada berbagai macam kondisi dan keperluan seperti keamanan, pengontrolan perangkat, efisiensi energi, dll.

Dalam penggunaannya, penggunaan alat ini umumnya diintegrasikan dengan perangkat pendukung lainnya dalam sebuah sistem.

Jenis-Jenis Sensor Gerak

aneka ragam sensor pendeteksi gerak
Jenis-jenis sensor gerak via pixabay.com

Meskipun terlihat sangat modern dan berteknologi tinggi, Pada dasarnya tidak sulit untuk didapatkan baik di toko elektronik maupun di toko-toko online.

Dipasaran sendiri terdapat beragam jenis detektor untuk kebutuhan deteksi gerak dengan sistem kerja yang berbeda-beda berdasarkan kebutuhan pengguna. Berikut beberapa jenis detektor gerak yang ada di pasaran.

1. Active Infrared Sensor

Jenis sensor deteksi gerak yang pertama adalah Active Infrared Sensor. Perangkat detektor yang satu ini bekerja secara aktif dengan memancarkan gelombang infra merah yang dihubungkan dengan detektor cahaya.

Perangkat akan mendeteksi adanya pergerakan jika detektor cahaya menangkap adanya perubahan pada cahaya inframerah yang dipancarkan dan selanjutnya diteruskan ke sistem untuk melaksanakan tugas yang telah ditetapkan seperti membunyikan alarm, menyalakan lampu, mengunci otomatis, dll.

2. Passive Infrared Sensor

Passive Infrared Sensor atau yang disingkat PIR adalah kebalikan dari Aktif Infrared Sensor meskipun keduanya bekerja berdasarkan pancaran radiasi inframerah. 

Jenis sensor yang satu ini bekerja dengan pasif yakni tidak memancarkan radiasi melainkan hanya menerima pancaran radiasi dari suatu objek dalam jangkauan sensor.

Setiap perubahan tingkat radiasi yang diterima oleh sensor akan dikirimkan ke sistem sebagai sebuah pergerakan.

3. Active Ultrasonik Sensor

Sensor ultrasonik menggunakan suara sebagai media deteksi gerak. Untuk sensor aktif, sensor akan memancarkan suara ultrasonik pada gelombang tertentu secara konstan.

Gelombang tersebut akan mengalami gangguan jika terdapat gelombang suara lain yang dihasilkan dari adanya pergerakan di area tangkapan sensor.

Adanya gangguan tersebut akan dianggap sebagai sebuah gerakan sehingga perangkat akan mengirim sinyal pergerakan tersebut ke sistem.

4. Passive Ultrasonic Sensor

Sensor ultrasonik pasif bekerja dengan menangkap adanya gelombang suara di area cakupan sensor.

Setiap gelombang suara yang terdeteksi akan dianggap sebagai sebuah gerakan yang kemudian akan diteruskan ke sistem.

Manfaat Sensor Gerak

sensor gerak
Manfaat sensor gerak via pixabay.com

Berikut beberapa manfaat sensor deteksi gerak yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari khususnya di rumah baik untuk kebutuhan keamanan rumah ataupun kebutuhan lainnya.

Sensor Gerak Sebagai Alarm

Penggunaan sensor gerak sebagai alarm adalah hal yang paling umum dilakukan saat ini.

Sifatnya yang sensitif terhadap objek yang bergerak serta dapat bekerja selama 24 jam nonstop menjadikan teknologi yang satu ini sering diikutkan dalam perancangan sistem keamanan rumah.

Penambahan sensor yang dapat melakukan deteksi setiap gerak pada sistem keamanan rumah akan meningkatkan rate keamanan rumah anda. Sensor ini dapat mendeteksi setiap gerakan dalam wilayah pemantauan kamera atau sensor.

Untuk penggunaan pribadi, pengaplikasian perangkat ini biasanya akan diintegrasikan dengan perangkat pemilik seperti smartphone atau komputer sehingga setiap tangkapan sensor dapat segera diinformasikan ke sang pemilik.

Sensor sebagai Trigger Perangkat

Selain sebagai alarm, penggunaan sensor juga umumnya digunakan sebagai trigger atau pemicu aktifnya suatu perangkat yang telah terhubung dengan sensor dalam sebuah rancangan sistem.

Penggunaan sensor deteksi gerak dalam menyalakan atau mengaktifkan perangkat biasanya ditujukan untuk penghematan penggunaan energy. 

Salah satu contohnya penggunaan perangkat detektor gerak ini adalah dalam mengaktifkan lampu di rumah. 

Apabila rumah dalam keadaan kosong atau tidak ada pergerakan dalam waktu tertentu maka lampu akan dipadamkan secara otomatis. Begitupun sebaliknya apabila perangkat menangkap adanya pergerakan maka lampu akan dihidupkan dengan otomatis.

Dengan begitu, penggunaan energi dapat dihemat dengan menyesuaikan dengan tingkat kebutuhan energi di rumah.



sumber : https://www.toriolo.com/sensor-gerak/

SEKOLAH KEDINASAN

Pengertian Sekolah Kedinasan Hal pertama yang perlu kamu ketahui bahwa sekolah kedinasan, sekolah ikatan dinas, dan perguruan tinggi kedinas...