Gaya Gerak Listrik (GGL)
GGL atau yang lebih dikenal lagi dengan gaya gerak listrik adalah suatu
perbedaan antara potensial yang terdapat pada ujung dari sumber arus yang
terjadi pada saat tidak menghasilkan suatu arus listrik atau disebut juga
dengan rangkaian terbuka.
Tegangan Jepit
Tegangan jepit itu adalah beda dari potensial yang terjadi ketika terdapat arus listrik atau pada saat rangkaian tertutup. Sumber tegangan terbagi atas:
1. Arus searah (DC), yaitu arus yang nilai dan arahnya tetap.
2. Arus bolak-balik (AC), yaitu arus yang nilai dan arahnya berubah terhadap waktu.
Tegangan jepit itu adalah beda dari potensial yang terjadi ketika terdapat arus listrik atau pada saat rangkaian tertutup. Sumber tegangan terbagi atas:
1. Arus searah (DC), yaitu arus yang nilai dan arahnya tetap.
2. Arus bolak-balik (AC), yaitu arus yang nilai dan arahnya berubah terhadap waktu.
Tegangan Rugi
Tegangan rugi adalah tegangan
akibat terjadinya hambatan dalam pada sumber
tegangan. Sumber tegangan yang mengeluarkan energi listrik berdasarkan prinsip pasangan
logam disebut sel atau elemen.
Elemen Listrik
Elemen listrik itu ialah salah satu sumber yang ada dari arus listrik yang searah (DC). Ada dua elemen listrik, yaitu ada elemen primer dan ada juga elemen sekunder.
1. Elemen sekunder
Elemen sekunder ialah sumber arus listrik yang bisa diisi ulang kembali dengan muatan listriknya yang sudah habis. Reaksi kimia yang udah terjadi di dalam suatu elemen sekunder dapat menjadi bahan kimia seperti semula. Contohnya: aki, baterai isi ulang, Sel NiCad.
2. Elemen primer
Elemen primer itu ialah sumber dari arus listrik yang tidak bisa diisi ulang lagi apabila muatan listriknya sudah habis. Ini disebabkan akibat adanya suatu reaksi kimia yang terjadi di dalam suatu elemen dan nggak bisa lagi kembali menjadi bahan kimia seperti semula (irreversible). Contohnya elemen primer adalah baterai, elemen Volta, elemen Lechlance, dan elemen Daniell.
Elemen listrik itu ialah salah satu sumber yang ada dari arus listrik yang searah (DC). Ada dua elemen listrik, yaitu ada elemen primer dan ada juga elemen sekunder.
1. Elemen sekunder
Elemen sekunder ialah sumber arus listrik yang bisa diisi ulang kembali dengan muatan listriknya yang sudah habis. Reaksi kimia yang udah terjadi di dalam suatu elemen sekunder dapat menjadi bahan kimia seperti semula. Contohnya: aki, baterai isi ulang, Sel NiCad.
2. Elemen primer
Elemen primer itu ialah sumber dari arus listrik yang tidak bisa diisi ulang lagi apabila muatan listriknya sudah habis. Ini disebabkan akibat adanya suatu reaksi kimia yang terjadi di dalam suatu elemen dan nggak bisa lagi kembali menjadi bahan kimia seperti semula (irreversible). Contohnya elemen primer adalah baterai, elemen Volta, elemen Lechlance, dan elemen Daniell.
Macam-Macam
Elemen
1.
Elemen Volta
1. Penemu: Alessandro Volta
(1745-1827)
2. Elektroda positif (kutub positif/
anoda) : lempeng tembaga ( Cu ).
3. Elektroda negatif (kutub
negatif/katoda): lempeng seng ( Zn )
4. Larutan
Elektrolit (penghantar arus listrik): Asam Sulfat encer(H2SO4)
5. Arus
Listrik: dari tembaga menuju seng
6. Arus
Elektron: dari seng menuju tembaga
7. Kelemahan:
terjadi polarisasi, menempelnya gelembung gas pada tembaga.
8. Beda
Potensial yang dihasilkan: 1 volt.
Larutan
elektrolit adalah larutan yang dapat menghantar listrik.
Arus listrik mengalir dari Gu ke Zn pada rangkaian luar. dalam elemen sendiri, arus listrik mengalir dari Zn ke C H2S04terurai menjadi H+ dan S042. Ion H+ menangkap elektron berubah menjadi gas H2, dan di plat Cu. Hal ini akan menghalangi aliran listrik
Arus listrik mengalir dari Gu ke Zn pada rangkaian luar. dalam elemen sendiri, arus listrik mengalir dari Zn ke C H2S04terurai menjadi H+ dan S042. Ion H+ menangkap elektron berubah menjadi gas H2, dan di plat Cu. Hal ini akan menghalangi aliran listrik
2.
Elemen Kering (Baterai)
Elemen kering atau baterai adalah
sumber tegangan yang dapat lebih lama mengalirkan arus listrik daripada elemen
Volta. Elemen kering dibuat pertama kali pada tahun 1866, kimiawan Perancis
oleh George Leclanche. Elemen kering ini terdiri atas Zn yang berbentuk bejana
dan logam dalam Zn ini dilapisi karbon (batang arang). Karena batang arang
memiliki potensial lebih tinggi daripada Zn, maka batang arang sebagai anoda,
sedangkan Zn sebagai katoda. Di bagian dalam elemen kering ini terdapat
campuran antara salmiak atau amonium klorida (NH4Cl) serbuk arang dan batu kawi
atau mangan dioksida (MnO2). Campuran ini berbentuk pasta yang kering. Karena
elemen ini menggunakan larutan elektrolit berbentuk pasta yang kering maka
disebut elemen kering. Pada elemen kering, NH4Cl sebagai larutan elektrolit dan
MnO2 sebagai depolarisator. Kegunaan dispolarisator yaitu dapat meniadakan
polarisasi. Sehingga arus listrik pada elemen kering dapat mengalir lebih lama
sebab tidak ada gelembunggelembung gas.
Struktur baterai Baterai termasuk
elemen primer. GGL yang dihasilkan baterai = 1,5 volt.
3.
Aki (Accumulator)
Aki merupakan sumber tegangan yang
berasal dari reaksi kimia, sebagaimana elemen Volta dan elemen kering. Aki
terdiri atas karet keras atau kaca yang berbentuk bak dan berisi larutan asam
sulfat pekat H2SO4 yang berfungsi sebagai larutan elektrolit. Di dalam larutan
ini terdapat dua kerangka timbul, yaitu timbal peroksida (PbO2) sebagai anoda
dan timbal murni (Pb) sebagai katoda.
Pengisian
aki
Karena ada aliran arus listrik dari
luar, maka kedua kutub anoda dan katoda dari PbO berubah menjadi PbO2 dan Pb.
Peristiwa mengalirkan arus listrik ke dalam aki ini disebut mengisi atau dalam
bahasa sehari-hari disebut menyeterum aki.
4.
Elemen Leclanche
1. Penemu: Leclanche
2. Elektroda Positif : batang karbon
( C )
3. Elektroda negatif : seng ( Zn )
4. Larutan Elektrolit: Amonium
Klorida ( NH4Cl )
5. Arus Listrik: dari karbon menuju
seng
6. Depolarisator (menghindari
polarisasi): Mangan dioksida ( MnO2 )
7. Beda
Potensial yang dihasilkan: 1,5 volt
H2 + MnO2 menjadi MnO + H2O
5.
Elemen Daniell
1. Penemu: John Daniell ( 1790-1845
)
2. Elektroda Positif : silinder
tembaga ( Cu ) dalam larutan sulfat tembaga ( CuSO4 )
3. Elektroda negatif : batang seng (
Zn ) dalam larutan seng sulfat ( ZnSO4 )
4. Arus Listrik: dari tembaga menuju
seng
5. Beda Potensial yang dihasilkan:
1,1 volt
6. Baterai Isi
Ulang
Rechargeable
battery, yaitu baterai yang dapat diisi
ulang, seperti yang biasa terdapat pada telepon genggam.
(1) Baterai isi ulang
Nikel-Kadmium (Ni-Cd)
1. Kutub
positif: Nikel Hidroksida (Ni(OH)2)
2. Kutub negatif: Kadmium Hidroksida ( Cd (OH)2 )
3. Larutan Elektrolit: Potasium Hidroksida ( KOH )
4. Arus Listrik: dari Nikel Hidroksida ke Kadmium Hidroksida.
5. Beda Potensial yang dihasilkan: 1,25 volt
6. Digunakan pada: kamera digital, radio, laptop,bor listrik.
(2) Baterai isi ulang Nikel-Metal Hidrat ( Ni-MH )
1. Kutub
positif: Metal Hidrat ( MH )
2. Kutub
negatif: Nikel Oksi Hidroksida ( Ni O (OH) )
3. Larutan
Elektrolit: Potasium Hidroksida ( KOH )
4. Arus
Listrik: dari Metal Hidrat ke Nikel Oksi Hidroksida.
5. Beda
Potensial yang dihasilkan: 1,4 volt
6. Digunakan
pada: HP, kamera digital, laptop,bor listrik.
(3) Baterai isi ulang Lithium-Ion
1. Kutub
positif: Lithium-Metal Oksida ( LiMn2O4 )
2. Kutub
negative: lithium ( Li )
3. Larutan
Elektrolit: Lithium Perklorat ( Li Cl O4 )
4. Arus
Listrik: dari Lithium-Metal Oksida ke lithium ( Li )
5. Beda
Potensial yang dihasilkan: 3.7 volt
6. Digunakan
pada: HP, radio, laptop.
Energi Listrik
Energi listrik adalah suatu kemampuan yang disebabkan oleh karena adanya suatu sumber tegangan yang berguna sekali untuk melakukan suatu usaha yaitu memindahkan muatan melalui perbedaan potensial sehingga arus listrik dapat mengalir. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.
W = Q.V = V.i.t = i².R.t = v²/R.t
dengan:
W = energi listrik (joule) 1J = 0,24 kal
Q. = muatan listrik (coulomb) 1 kal= 4,2 J
V = beda potensial (volt)
i = kuat arus listrik (ampere)
R = hambatan (ohm)
t = waktu (s)
dengan:
W = energi listrik (joule) 1J = 0,24 kal
Q. = muatan listrik (coulomb) 1 kal= 4,2 J
V = beda potensial (volt)
i = kuat arus listrik (ampere)
R = hambatan (ohm)
t = waktu (s)
Daya Listrik
Daya listrik adalah besarnya energi
listrik per satuan detik
P=W/t=V.i=i2.R=v2.t
dengan:
P = daya listrik (watt)
W = energi listrik (joule)
t = waktu (s)
V = tegangan (volt)
i = kuat arus (ampere)
R - hambatan (ohm)
Pada alat-alat listrik, pasti selalu
tercantum tulisan yang menandakan spesifikasi dari alat tersebut. Misalnya
sebuah kayak sebuah lampu berkekuatan 220 V, 50 W. Ini berarti lampu tersebut
akan menyerap daya sebesar 50 jika dihubungkan dengan sumber tegangan 220 V.
Voltmeter dan
basicmeter adalah alat untuk mengukur beda potensial.
Biaya Energi Listrik
Banyaknya energi listrik yang dipakai oleh banyak pelanggan listrik disebut rekening listrik. Besarnya energi listrik yang dipakai dan dinyatakan dalam kWh (kiloWatt-hour).
1 kWh = 3,6 x l06 Joule
Biaya Energi Listrik
Banyaknya energi listrik yang dipakai oleh banyak pelanggan listrik disebut rekening listrik. Besarnya energi listrik yang dipakai dan dinyatakan dalam kWh (kiloWatt-hour).
1 kWh = 3,6 x l06 Joule
Alat untuk mengukur banyaknya suatu
energi listrik yang sudah dipakai pelanggan listrik disebut kWh-meter.
Perhitungan biaya energi listrik sebagai berikut.
Biaya energi listrik = Energi listrik x tarif per kWh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar