Rabu, 26 Juli 2023
SOAL ESSAI Sensor dan Transducer
SOAL LATIHAN 1. PRE Kur.13
Pilihlah jawaban yang anda anggap paling benar
1. Suatu perangkat keras yang berfungsi untuk
mengubah informasi suatu
bentuk energi ke informasi bentuk energi yang
lain secara proporsional
disebut ....
A. sensor
B. transducer
C. energi
D. transmisi
2. Sensor yang menghasilkan sinyal keluaran
yang berubah secara kontinyu
sebagai tanggapan (response) terhadap masukan
yang berubah secara
kontinyu, merupakan persyaratan sensor dan
transduser mengenai ....
A. sensitivitas
B. linieritas
C. tanggapan waktu
D. tanggapan frekuensi
3. Sensor yang diperlukan untuk mengamati
posisi, kecepatan, dan akselerasi
berbagai sambungan mekanik merupakan jenis
sensor ....
A. Sensor eksternal
B. Sensor posisi
C. Sensor internal
D. Sensor kecepatan
4. . Sensor yang mendeteksi perubahan gerak
mekanis adalah ....
A. bimetal
B. strain gauge
C. termistor
D. termokopel,
5. Berikut ini merupakan sensor yang tergolong
sensor pasif yaitu ....
A. thermocouple
B. Photo Diode
C. thermistor
D. Generator
6. Gambar di bawah menunjukkan sebuah
blok rangkaian …..
A. Sumber tegangan konstan
B. Sumber arus konstan
C. Penstabil tegangan paralel
D. Penstabil tegangan seri
7. Perhatikan rangkaian osilator berikut ini.!
Gambar rangkaian osilator di atas merupakan
jenis osilator ....
A. Rangkaian osilator Armstrong
B. Rangkaian osilator Hartley
C. Rangkaian osilator Colpitts
D. Rangkaian osilator Pierce
8. Perhatikan rangkaian osilator berikut ini.!
Mana pernyataan Kondisi Tegangan PWM berikut yang
benar?.
A. VREF= Tegangan VIN
B. VREF> Tegangan VIN
C. VREF ≠ Tegangan VIN
D. VREF< Tegangan VIN
9. Komponen utama sebuah counter adalah ....
A. AND gate
B. NOT gate
C. Flip-flop
D. Clock
10. Koneksi seri dari Flip flop yang
menggunakan clock untuk memindah data
yang ada pada Flip flop sebelumnya dan
dipindah ke data yang ada pada Flip
flop selanjutnya disebut ....
A. Counter
B. Masukan data serial dengan serial data
keluaran
C. Masukan data serial dengan keluaran data
parallel
D.
Shift register
SMPS
A. Keunggulan switch mode power supply (SMPS)
Hampir semua power
supply saat ini menggunakan SMPS, hal ini karena regulator switching mempunyai
beberapa keuntungan jika dibanding dengan regulator linear, seperti :
- Lebih ringan dan ukuran lebih
kecil. Regulator linear membutuhkan trafo 50Hz yang mempunyai inti besi
yang berat. Makin besar daya (Watt) makin besar dan berat ukuran
tranfonya. Sedang SMPS menggunakan frekwensi diatas 20Khz. Makin tinggi
frekwensi switching, maka ukuran tranfo dan kapasitor filter semakin
kecil.
- Lebih efisien pemakaian daya
listrik. Regulator switching lebih sedikit menghasilkan panas, berarti
lebih sedikit daya listrik yang hilang.
- Range tegangan masukan yang
lebih lebar. SMPS mempunyai toleransi range tegangan masukan yang lebar.
Dengan tegangan masukan bervariasi antara dc 150~300V (atau tegangan ac
antara 90~265V), switching regulator masih mampu memberikan tegangan
keluaran yang stabil.
- Power Supply – Artinya suatu
peralatan yang berfungsi untuk menyediakan sumber daya listrik yang cocok
dengan suatu peralatan. Pada umumnya sumber listrik yang tersedia adalah
tegangan ac 220V sedangkan tegangan yang dibutuhkan untuk suatu peralatan
umumnya adalah tegangan dc.
- Regulator Switching – adalah
suatu sirkit elektronik yang berfungsi untuk membuat agar tegangan
keluaran stabil terhadap perubahan-perubahan seperti, tegangan
masukan yang tidak konstan, arus beban yang tidak konstan, temperature
ruangan yang tidak konstan.
Rangkaian SMPS.
keluaran DC.
- Konverter – merubah tegangan dc
menjadi tegangan keluaran yang sesuai dengan kebutuhan
- Filtering – menghilangkan
denyut (ripple) pada tegangan keluaran
- Regulasi – membuat agar
besarnya tegangan keluaran stabil terhadap perubahan tegangan masukan dan
perubahan beban.
- Isolasi – mengisolasi bagian
sekunder dari bagian primer, dengan tujuan agar chasis bagian sekunder
kalau dipegang tidak timbul bahaya kena sengatan listrik.
- Proteksi – mampu melindungi
peralatan dari tegangan keluaran yang over dan melindungi power supply
dari kerusakan jika terjadi suatu kesalahan.
Bagian-bagian pokok
dasar kerja sebuah SMPS adalah sebagai berikut :
- Bagian penyearah. Disini
tegangan masukan dari listrik ac 220v disearahkan menjadi tegangan dc
menggunakan diode bridge dan 3 buah elco filter besar yaitu sebuah elco
480V680UF dan 2 buah elco 250V2200UF.
- Bagian pencacah atau power-switching.
Tegangan masukan dc dicacah dengan menggunakan “power switch on-off ”
sehingga menghasilkan tegangan pulsa-pulsa dc dengan frekwensi tinggi.
SMPS mesin las Inverter umumnya bekerja pada frekwensi sekitar 50Hz hingga
60Hz. Sebagai power switch dapat menggunakan IC K2611, IRFZ24N dan
IRF9Z24N.
- SMPS Controller driver sebagai
pembangkit pulsa PWM (Pulse Wave Modulation). Sebagai sinyal drive untuk
pencacah digunakan IC PC 817 yang berisi rangkaian osilator dan PWM
sebagai pembangkit pulsa-pulsa PWM. Ada rangkaian SMPS yang tidak
menggunakan SMPS controller driver, dalam hal ini transistor power
switching dibuat agar dapat bekerja dengan cara “ber-osilasi sendiri”
- Trafo switching. Tegangan dc
yang telah dicacah mempunyai karakteristik seperti tegangan ac sehingga
dapat dilewatkan sebuah trafo atau induktor untuk dinaikkan ataupun
diturunkan tegangannya. Pada rangkaian ini menggunakan trafo E25 15:15
- Penyearahan dan filtering
tegangan keluaran. Tegangan keluaran dari trafo masih berupa pulsa-pulsa
frekwensi tinggi dan kemudian dirubah menjadi tegangan dc menggunakan
diode penyearah dan filter elco.
- Loop umpan balik untuk membuat
tegangan keluaran agar stabil. Sirkit loop umpan balik dari
tegangan keluaran B+ ke bagian primer digunakan untuk mengendalikan PWM.
- Rangkaian komparator atau
pembanding sebagai “error detektor”. Sebuah sirkit komparator pada bagian
sekunder dipakai untuk mendeteksi jika terjadi perubahan tegangan keluaran
B+. Komparator bekerja dengan cara membandingkan tegangan keluaran B+ dengan
sebuah tegangan “referensi” (biasanya berupa tegangan diode zener 6.8v).
Output komparator berupa arus yang kemudian diumpan balikkan ke bagian
primer melalui sebuah photo coupler. Kopling menggunakan photocouler
bertujuan untuk meng-isolagi ground bagian primer yang menyetrum jika
dipegang (HOT chasis) dengan ground bagian sekunder (COLD chasis).
Rabu, 31 Agustus 2022
CRO
OSILOSCOPE dan AFG
Latar Belakang
* Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.
* Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
* Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik.
* Membedakan arus AC dengan arus DC.
* Mengetahui noise pada sebuah rangkaian listrik.
Display
Display menyerupai tampilan layar pada televisi. Display pada Oscilloscopeberfungsi sebagai tempat tampilan sinyal uji. Pada Display Oscilloscope terdapat garis-garis melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak yang disebut dengan div. Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis vertikal mewakili sumbu tegangan.
Panel Control
Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan tampilan di layar. Tombol-tombol pada panel osiloskop antara lain :
1. VERTICAL INPUT : merupakan input terminal untuk channel-A/saluran A.
2. AC-GND-DC : Penghubung input vertikal untuk saluran A.
5. VOLTS/DIV pelemah vertikal (vertical attenuator) untuk saluran (channel)/CH-A.
7. Pengatur posisi horisontal.
8. SWEEP TIME/DIV.
9. SWEEP TIME/DIV VARIABLE.
10. EXT.TRIG untuk men-trigger sinyal input dari luar.
11. CAL untuk kalibrasi tegangan pada 0,5 V p-p (peak to peak) atau tegangan dari puncak
ke puncak.
12. COMP.TEST saklar untuk merubah fungsi Oscilloscope sebagai penguji komponen
(component tester). Untuk menguji komponen, tombol SWEEP TIME/DIV di “set” pada
posisi CH-B untuk mode X-Y. tombol AC-GND-DC pada posisi GND.
13. TRIGGERING LEVEL.
14. LAMPU INDIKATOR.
15. SLOPE (+), (-) penyesuai polaritas slope (bentuk gelombang).
16. SYNC untuk mode pilihan posisi saklar pada; AC, HF REJ, dan TV.
17. GND terminal ground/arde/tanah.
18. SOURCE penyesuai pemilihan sinyal (syncronize signal selector). Jika tombol SOURCE pada
posisi :
21. INTENSITY pengatur kecerahan tampilan bentuk gelombang agar mudah dilihat.
22. TRACE ROTATOR digunakan utuk memposisikan tampilan garis pada layar agar tetap
berada pada posisi horisontal. Sebuah obeng dibutuhkan untuk memutar trace rotator ini.
23. CH-B POSITION tombol pengatur untuk penggunaaan CH-B/channel (saluran) B.
24. VOLTS/DIV pelemah vertikal untuk CH-B
nomor 2.
Selanjutnya langkah kedua atur fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y position. Dengan mengatur posisi tersebut kita nantinya bisa mengamati hasil pengukuran dengan jelas dan akan memperoleh hasil pengukuran dengan teliti.
Langkah ketiga gunakan tegangan referensi yang terdapat di osiloskop maka kita bisa melakukan pengkalibrasian sederhana. Ada dua tegangan referensi yang bisa dijadikan acuan yaitu tegangan persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz.
Kalibrasi Oscilloscope |
Langkah keempat tempelkan probe pada terminal tegangan acuan maka pada layar monitor akan muncul tegangan persegi.
SEKOLAH KEDINASAN
Pengertian Sekolah Kedinasan Hal pertama yang perlu kamu ketahui bahwa sekolah kedinasan, sekolah ikatan dinas, dan perguruan tinggi kedinas...
-
Pengertian Sekolah Kedinasan Hal pertama yang perlu kamu ketahui bahwa sekolah kedinasan, sekolah ikatan dinas, dan perguruan tinggi kedinas...