Rabu, 24 Januari 2018

Selasa, 23 Januari 2018

Dasar-Dasar Pneumatik


Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak, keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan. Perkataan pneumatik berasal bahasa Yunani “ pneuma “ yang berarti “napas” atau “udara”. Jadi pneumatik berarti terisi udara atau digerakkan oleh udara mampat. Pneumatik merupakan cabang teori aliran atau mekanika fluida dan tidak hanya meliputi penelitian aliran-aliran udara melalui suatu sistem saluran, yang terdiri atas pipa-pipa, selang-selang, gawai dan sebagainya, tetapi juga aksi dan penggunaan udara mampat.

Pneumatik menggunakan hukum-hukum aeromekanika, yang menentukan keadaan keseimbangan gas dan uap (khususnya udara atmosfir) dengan adanya gaya-gaya luar (aerostatika) dan teori aliran (aerodinamika). Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanik dimana udara memindahkan suatu gaya atau gerakan. Jadi pneumatik meliputi semua komponen mesin atau peralatan, dalam mana terjadi proses-proses pneumatik. Dalam bidang kejuruan teknik pneumatik dalam pengertian yang lebih sempit lagi adalah teknik udara mampat (udara bertekanan).




Komponen-komponen Pneumatik

Komponen pneumatik beroperasi pada tekanan 8 s.d. 10 bar, tetapi dalam praktik dianjurkan beroperasi pada tekanan 5 s.d. 6 bar untuk penggunaan yang ekonomis.
Beberapa bidang aplikasi di industri yang menggunakan media pneumatik dalam hal penangan material adalah sebagai berikut :
a. Pencekaman benda kerja
b. Penggeseran benda kerja
c. Pengaturan posisi benda kerja
d. Pengaturan arah benda kerja

Penerapan pneumatik secara umum :
a. Pengemasan (packaging)
b. Pemakanan (feeding)
c. Pengukuran (metering)
d. Pengaturan buka dan tutup (door or chute control)
e. Pemindahan material (transfer of materials)
f. Pemutaran dan pembalikan benda kerja (turning and inverting of parts)
g. Pemilahan bahan (sorting of parts)
h. Penyusunan benda kerja (stacking of components)
i. Pencetakan benda kerja (stamping and embosing of components)

Susunan sistem pneumatik adalah sebagai berikut :
a. Catu daya (energi supply)
b. Elemen masukan (sensors)
c. Elemen pengolah (processors)
d. Elemen kerja (actuators)

1.1 Alasan Pemakaian Pneumatik
Persaingan antara peralatan pneumatik dengan peralatan mekanik, hidrolik atau elektrik makin menjadi besar. Dalam penggunaannya sistem pneumatik diutamakan karena beberapa hal yaitu :
a. paling banyak dipertimbangkan untuk beberapa mekanisasi,
b. dapat bertahan lebih baik terhadap keadaan-keadaan tertentu
Sering kali suatu proses tertentu dengan cara pneumatik, berjalan lebih rapi (efisien) dibandingkan dengan cara lainnya. Contoh :
1). Palu-palu bor dan keling pneumatik adalah jauh lebih baik dibandingkan dengan perkakas-perkakas elektrik serupa karena lebih ringan, lebih ada kepastian kerja dan lebih sederhana dalam pelayanan.
2). Pesawat-pesawat pneumatik telah mengambil suatu kedudukan monopoli yang penting pada :
a). rem-rem udara bertekanan untuk mobil angkutan dan gerbong-gerbong kereta api, alat-alat angkat dan alat-alat angkut.
b). pistol-pistol ( alat cat semprot, mesin-mesin peniup kaca, berbagai jenis penyejukan udara, kepala-kepala asah kecepatan tinggi ).

Udara bertekanan memiliki banyak sekali keuntungan, tetapi dengan sendirinya juga terdapat segi-segi yang merugikan atau lebih baik pembatasan-pembatasan pada penggunaannya. Hal-hal yang menguntungkan dari pneumatik pada mekanisasi yang sesuai dengan tujuan sudah diakui oleh cabang-cabang industri yang lebih banyak lagi. Pneumatik mulai digunakan untuk pengendalian maupun penggerakan mesin-mesin dan alat-alat.

1.2 Keuntungan Pemakaian Pneumatik
a. Merupakan media/fluida kerja yang mudah didapat dan mudah diangkut :
1). Udara dimana saja tersedia dalam jumlah yang tak terhingga.
2). Saluran-saluran balik tidak diperlukan karena udara bekas dapat dibuang bebas ke atmosfir, sistem elektrik dan hidrolik memerlukan saluran balik.
3). Udara bertekanan dapat diangkut dengan mudah melalui saluran-saluran dengan jarak yang besar, jadi pembuangan udara bertekanan dapat dipusatkan dan menggunakan saluran melingkar semua pemakai dalam satu perusahaan dapat dilayani udara bertekanan dengan tekanan tetap dan sama besarnya. Melalui saluran-saluran cabang dan pipa-pipa selang, energi udara bertekanan dapat disediakan dimana saja dalam perusahaan.

b. Dapat disimpan dengan mudah :
1). Sumber udara bertekanan ( kompresor ) hanya menyerahkan udara bertekanan kalau udara bertekanan ini memang digunakan. Jadi kompresor tidak perlu bekerja seperti halnya pada pompa peralatan hidrolik.
2). Pengangkutan ke dan penyimpanan dalam tangki-tangki penampung juga dimungkinkan.
3). Suatu daur kerja yang telah dimulai selalu dapat diselesaikan, demikian pula kalau penyediaan listrik tiba-tiba dihentikan.

c. Bersih dan kering :
1). Udara bertekanan adalah bersih. Kalau ada kebocoran pada saluran pipa, benda-benda kerja maupun bahan-bahan disekelilingnya tidak akan menjadi kotor.
2). Udara bertekanan adalah kering. Bila terdapat kerusakan pipa-pipa tidak akan ada pengotoran-pengotoran, bintik minyak dansebagainya.
3). Dalam industri pangan , kayu , kulit dan tenun serta pada mesin-mesin pengepakan hal yang memang penting sekali adalah bahwa peralatan tetap bersih selama bekerja.
Sistem pneumatik yang bocor bekerja merugikan dilihat dari sudut ekonomis, tetapi dalam keadaan darurat pekerjaan tetap dapat berlangsung. Tidak terdapat minyak bocoran yang mengganggu seperti pada sistem hidrolik.

d. Tidak peka terhadap suhu
1). Udara bersih ( tanpa uap air ) dapat digunakan sepenuhnya pada suhu-suhu yang tinggi atau pada nilai-nilai yang rendah, jauh di bawah titik beku ( masing-masing panas atau dingin ).
2). Udara bertekanan juga dapat digunakan pada tempat-tempat yang sangat panas, misalnya untuk pelayanan tempa tekan, pintu-pintu dapur pijar, dapur pengerasan atau dapur lumer.
3). Peralatan-peralatan atau saluran-saluran pipa dapat digunakan secara aman dalam lingkungan yang panas sekali, misalnya pada industri-industri baja atau bengkel-bengkel tuang (cor).

e. Aman terhadap kebakaran dan ledakan
1). Keamanan kerja serta produksi besar dari udara bertekanan tidak mengandung bahaya kebakaran maupun ledakan.
2). Dalam ruang-ruang dengan resiko timbulnya kebakaran atau ledakan atau gas-gas yang dapat meledak dapat dibebaskan, alat-alat pneumatik dapat digunakan tanpa dibutuhkan pengamanan yang mahal dan luas. Dalam ruang seperti itu kendali elektrik dalam banyak hal tidak diinginkan.

f. Tidak diperlukan pendinginan fluida kerja
1). Pembawa energi (udara bertekanan) tidak perlu diganti sehingga untuk ini tidak dibutuhkan biaya. Minyak setidak-tidaknya harus diganti setelah 100 sampai 125 jam kerja.

g. Rasional (menguntungkan)
1). Pneumatik adalah 40 sampai 50 kali lebih murah daripada tenaga otot. Hal ini sangat penting pada mekanisasi dan otomatisasi produksi.
2). Komponen-komponen untuk peralatan pneumatik tanpa pengecualian adalah lebih murah jika dibandingkan dengan komponen-komponen peralatan hidrolik.

h. Kesederhanaan (mudah pemeliharaan)
1). Karena konstruksi sederhana, peralatan-peralatan udara bertekanan hampir tidak peka gangguan.
2). Gerakan-gerakan lurus dilaksanakan secara sederhana tanpa komponen mekanik, seperti tuas-tuas, eksentrik, cakera bubungan, pegas, poros sekerup dan roda gigi.
3). Konstruksinya yang sederhana menyebabkan waktu montase (pemasangan) menjadi singkat, kerusakan-kerusakan seringkali dapat direparasi sendiri, yaitu oleh ahli teknik, montir atau operator setempat.
4). Komponen-komponennya dengan mudah dapat dipasang dan setelah dibuka dapat digunakan kembali untuk penggunaan-penggunaan lainnya.

i. Sifat dapat bergerak
1). Selang-selang elastik memberi kebebasan pindah yang besar sekali dari komponen pneumatik ini.

j. Aman
1). Sama sekali tidak ada bahaya dalam hubungan penggunaan pneumatik, juga tidak jika digunakan dalam ruang-ruang lembab atau di udara luar. Pada alat-alat elektrik ada bahaya hubungan singkat.

k. Dapat dibebani lebih ( tahan pembebanan lebih )
Alat-alat udara bertekanan dan komponen-komponen berfungsi dapat ditahan sedemikian rupa hingga berhenti. Dengan cara ini komponen-komponen akan aman terhadap pembebanan lebih. Komponen-komponen ini juga dapat direm sampai keadaan berhenti tanpa kerugian.
1). Pada pembebanan lebih alat-alat udara bertekanan memang akan berhenti, tetapi tidak akan mengalami kerusakan. Alat-alat listrik terbakar pada pembebanan lebih.
2). Suatu jaringan udara bertekanan dapat diberi beban lebih tanpa rusak.
3). Silinder-silinder gaya tak peka pembebanan lebih dan dengan menggunakan katup-katup khusus maka kecepatan torak dapat disetel tanpa bertingkat.

l. Jaminan bekerja besar
Jaminan bekerja besar dapat diperoleh karena :
1). Peralatan serta komponen bangunannya sangat tahan aus.
2). Peralatan serta komponen pada suhu yang relatif tinggi dapat digunakan sepenuhnya dan tetap demikian.
3). Peralatan pada timbulnya naik turun suhu yang singkat tetap dapat berfungsi.
4). Kebocoran-kebocoran yang mungkin ada tidak mempengaruhi ketentuan bekerjanya suatu instalasi.

m. Biaya pemasangan murah
1). Mengembalikan udara bertekanan yang telah digunakan ke sumbernya (kompresor) tidak perlu dilakukan. Udara bekas dengan segera mengalir keluar ke atmosfir, sehingga tidak diperlukan saluran-saluran balik, hanya saluran masuk saja.
2). Suatu peralatan udara bertekanan dengan kapasitas yang tepat, dapat melayani semua pemakai dalam satu industri. Sebaliknya, pengendalian-pengendalian hidrolik memerlukan sumber energi untuk setiap instalasi tersendiri (motor dan pompa).

n. Pengawasan (kontrol)
1). Pengawasan tekanan kerja dan gaya-gaya atas komponen udara bertekanan yang berfungsi dengan mudah dapat dilaksanakan dengan pengukur-pengukur tekanan (manometer).

o. Fluida kerja cepat
1). Kecepatan-kecepatan udara yang sangat tinggi menjamin bekerjanya elemen-elemen pneumatik dengan cepat. Oleh sebab itu waktu menghidupkan adalah singkat dan perubahan energi menjadi kerja berjalan cepat.
2). Dengan udara mampat orang dapat melaksanakan jumlah perputaran yang tinggi ( Motor Udara ) dan kecepatan-kecepatan piston besar (silinder-silinder kerja ).
3). Udara bertekanan dapat mencapai kecepatan alir sampai 1000 m/min (dibandingkan dengan energi hidrolik sampai 180 m/min ).
4). Dalam silinder pneumatik kecepatan silinder dari 1 sampai 2 m/detik mungkin saja ( dalam pelaksanaan khusus malah sampai 15 m/detik ).
5). Kecepatan sinyal-sinyal kendali pada umumnya terletak antara 40 dan 70 m/detik (2400 sampai 4200 m/min)

p. Dapat diatur tanpa bertingkat
1). Dengan katup pengatur aliran, kecepatan dan gaya dapat diatur tanpa bertingkat mulai dari suatu nilai minimum (ditentukan oleh besarnya silinder) sampai maksimum (tergantung katup pengatur yang digunakan).
2). Tekanan udara dengan sederhana dan kalau dibutuhkan dalam keadaan sedang bekerja dapat disesuaikan dengan keadaan.
3). Beda perkakas rentang tenaga jepitnya dapat disetel dengan memvariasikan tekanan udara tanpa bertingkat dari 0 sampai 6 bar.
4). Tumpuan-tumpuan dapat disetel guna mengatur panjang langkah silinder kerja yang dapat disetel terus-menerus (panjang langkah ini dapat bervariasi sembarang antara kedua kedudukan akhirnya).
5). Perkakas-perkakas pneumatik yang berputar dapat diatur jumlah putaran dan momen putarnya tanpa bertingkat.

q. Ringan sekali
Berat alat-alat pneumatik jauh lebih kecil daripada mesin yang digerakkan elektrik dan perkakas-perkakas konstruksi elektrik (hal ini sangat penting pada perkakas tangan atau perkakas tumbuk). Perbandingan berat (dengan daya yang sama) antara :
• motor pneumatik : motor elektrik = 1 : 8 (sampai 10)
• motor pneumatik : motor frekuensi tinggi = 1 : 3 (sampai 4)

r. Kemungkinan penggunaan lagi (ulang)
Komponen-komponen pneumatik dapat digunakan lagi, misalnya kalau komponen-komponen ini tidak dibutuhkan lagi dalam mesin tua.
r. Konstruksi kokoh
Pada umumnya komponen pneumatik ini dikonstruksikan secara kompak dan kokoh, dan oleh karena itu hampir tidak peka terhadap gangguan dan tahan terhadap perlakuan-perlakuan kasar.

s. Fluida kerja murah
Pengangkut energi (udara) adalah gratis dan dapat diperoleh senantiasa dan dimana saja. Yang harus dipilih adalah suatu kompresor yang tepat untuk keperluan tertentu; jika seandainya kompresor yang dipilih tidak memenuhi syarat, maka segala keuntungan pneumatik tidak ada lagi.

1.3 Kerugian / terbatasnya Pneumatik
a. Ketermampatan (udara).
Udara dapat dimampatkan. Oleh sebab itu adalah tidak mungkin untuk mewujudkan kecepatan-kecepatan piston dan pengisian yang perlahan-lahan dan tetap, tergantung dari bebannya.
Pemecahan :
• kesulitan ini seringkali diberikan dengan mengikutsertakan elemen hidrolik dalam hubungan bersangkutan, tertama pada pengerjaan-pengerjaan cermat ( bor, bubut atau frais ) hal ini merupakan suatu alat bantu yang seringkali digunakan.

b. Gangguan Suara (Bising)
Udara yang ditiup ke luar menyebabkan kebisingan (desisan) mengalir ke luar, terutama dalam ruang-ruang kerja sangat mengganggu.
Pemecahan :
• dengan memberi peredam suara (silincer)

c. Kegerbakan (volatile)
Udara bertekanan sangat gerbak (volatile). Terutama dalam jaringan-jaringan udara bertekanan yang besar dan luas dapat terjadi kebocoran-kebocoran yang banyak, sehingga udara bertekanan mengalir keluar. Oleh karena itu pemakaian udara bertekanan dapat meningkat secara luar biasa dan karenanya harga pokok energi “berguna” sangat tinggi.
Pemecahan :
• dapat dilakukan dengan menggunakan perapat-perapat berkualitas tinggi.

d. Kelembaban udara
Kelembaban udara dalam udara bertekanan pada waktu suhu menurun dan tekanan meningkat dipisahkan sebagai tetesan air (air embun).
Pemecahan :
• penggunaan filter-filter untuk pemisahan air embun (dan juga untuk penyaring kotoran-kotoran).

e. Bahaya pembekuan
Pada waktu pemuaian tiba-tiba (dibelakang pemakai udara bertekanan) dan penurunan suhu yang bertalian dengan pemuaian tiba-tiba ini, dapat terjadi pembentukan es.
Pemecahan :
• Batasi pemuaian udara bertekanan dalam perkakas-perkakas pneumatik.
• Biarkan udara memuai sepenuhnya pada saat diadakan peniupan ke luar.

f. Kehilangan energi dalam bentuk kalor.
Energi kompresi adiabatik dibuang dalam bentuk kalor dalam pendingin antara dan akhir. Kalor ini hilang sama sekali dan kerugian ini hampir tidak dapat dikurangi.

g. Pelumasan udara bertekanan
Oleh karena tidak adanya sistem pelumasan untuk bagian-bagian yang bergerak, maka bahan pelumas ini dimasukkan bersamaan dengan udara yang mengalir, untuk itu bahan pelumas harus dikabutkan dalam udara bertekanan.

h. Gaya tekan terbatas
1). Dengan udara bertekanan hanya dapat dibangkitkan gaya yang terbatas saja. Untuk gaya yang besar, pada tekanan jaringan normal dibutuhkan diameter piston yang besar.
2). Penyerapan energi pada tekanan-tekanan kejutan hidrolik dapat memberi jalan keluar.

i. Ketidakteraturan
Suatu gerakan teratur hampir tidak dapat diwujudkan :
1). Pada pembebanan berganti-ganti
2). Pada kecepatan-kecepatan kecil (kurang dari 0,25 cm/det) dapat timbul ‘stick-slip effect’.

j. Tidak ada sinkronisasi
Menjalankan dua silinder atau lebih paralel sangat sulit dilakukan.

k. Biaya energi tinggi
Biaya produksi udara bertekanan adalah tinggi. Oleh karena itu untuk produksi dan distribusi dibutuhkan peralatan-peralatan khusus. Setidak-tidaknya biaya ini lebih tinggi dibandingkan dengan penggerak elektrik.
Perbandingan biaya ( tergantung dari cara penggerak ) :
• Elektrik : Pneumatik = 1 : 10 (sampai 12)
• Elektrik : Hidrolik = 1 : 8 (sampai 10)
• Elektrik : Tangan = 1 : 400 (sampai 500)

1.4 Pemecahan Kerugian Pneumatik
Pada umumnya, hal-hal yang merugikan dapat dikurangi atau dikompensasi dengan :
a. Peragaman yang cocok dari komponen-komponen maupun alat pneumatik.
b. Pemilihan sebaik mungkin sistem pneumatik yang dibutuhkan.
c. Kombinasi yang sesuai dengan tujuannya dari berbagai sistem penggerakan dan pengendalian (elektrik, pneumatik dan hidrolik).
(Sumber Drs. Sudaryono, VEDC Malang)

Rabu, 17 Januari 2018

MUTASI ASN 2018 antar Propinsi

Cara Mutasi ASN 2018

Sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk bekerja dengan baik, karena digaji oleh Negara, tetapi terkadang banyak hal yang mempengaruhi ASN kerjanya kurang maksimal, diantarnya karena keluarganya terpisah, misalnya suaminya dipropinsi A, sedangkan suaminya dipropinsi B, yang demikian tentunya akan lebih baik salah satunya mengalah misalnya istri ikut suami sehingga apabila istri dan suaminya sebagai ASN, maka istri bisa mengajukan mutasi.
Sebenarnya seorang istri dengan alasan mutasi mengikuti suami, sangatlah mudah. Bagaimana caranya, disini saya akan bercerita pengalaman teman sekantor saya yang kebetulan suami ASN di Ciamis Jawa Barat sebagai dosen, sedangkan istrinya sebagai ASN di Jawa Tengah, yang mulai tahun 2017 sebagai Pengawai Propinsi karena bertugas di SMK. Kebetulan istrinya sebagai ASN baru mempunyai masa kerja 3 tahun sebagai tenaga pendidik, tetapi ingin mengajukan mutasi mengikuti suaminya yang ada di Jawa Barat.
Banyak rumor yang berkembang dimasyarakat apabila ingin mutasi harus menyediakan dana yang cukup untuk proses tersebut, ternyata TIDAK, apabila ingin mengurus sendiri walaupun antar propinsi sangatlah mudah, begini caranya.
Proses pertama adalah pegawai yang ingin mutasi/pemohon (si istri) tersebut mengajukan permohonan kepada kepala sekolah asal untuk mutasi dengan alasan mengikuti suami. Apabila kepala sekolah menyetujuinya maka kepala sekolah akan mengeluarkan R10 yaitu form. kondisi pegawai disekolah tersebut dan surat pengantar ke Balai Pengembangan Pendidikan Menengah Kejuruaan (BP2MK) diwilayahnya atau cabang pendidikan propinsi yang ada didaerah. Setelah mendapat surat pengantar ke BP2MK, maka pemohon mengajukan surat ke Dinas pendidikan Propinsi asal, prosesnya sekitar 10 hari, dari dinas propinsi asal dilanjutkan ke Badan kepegawaian Daerah asal, kemudian apabila surat sudah lengkap dibawa ke tempat tujuan mutasi. Bagaimana nasib teman saya selanjutnya apakah bisa mutasi akan saya ceritakan dibagian selanjutnya.




Kamis, 26 Oktober 2017

Power Supply Sederhana

Penjelasan dan skema rangkaian Power Supply (Catu daya)



Power Supply (Catu daya)



Pencatu Daya (power supply) adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain, terutama daya listrik. Pada dasarnya pencatu daya bukanlah sebuah alat yang menghasilkan energi listrik saja, namun ada beberapa pencatu daya yang menghasilkan energi mekanik, dan energi yang lain.

Catu Daya Listrik

Secara garis besar, pencatu daya listrik dibagi menjadi dua macam, yaitu pencatu daya tak distabilkan dan pencatu daya distabilkan.

Pencatu daya tak distabilkan dan Pencatu daya distabilkan

Pencatu daya takdistabilkan merupakan jenis pencatu daya yang paling sederhana. Pada pencatu daya jenis ini, tegangan maaupun arus keluaran dari pencatu daya tidak distabilkan, sehingga berubah-ubah sesuai keadaan tegangan masukan dan beban pada keluaran. Pencatu daya jenis ini biasanya digunakan pada peranti elektronika sederhana yang tidak sensitif akan perubahan tegangan. Pencatu jenis ini juga banyak digunakan pada penguat daya tinggi untuk mengkompensasi lonjakan tegangan keluaran pada penguat.
Pencatu daya distabilkan, pencatu jenis ini menggunakan suatu mekanisme loloh balik untuk menstabilkan tegangan keluarannya, bebas dari variasi tegangan masukan, beban keluaran, maupun dengung. Ada dua jenis kalang yang digunakan untuk menstabilkan tegangan keluaran, antara lain:
  • Pencatu daya linier, merupakan jenis pencatu daya yang umum digunakan. Cara kerja dari pencatu daya ini adalah mengubah tegangan AC menjadi tegangan AC lain yang lebih kecil dengan bantuan Transformator. Tegangan ini kemudian disearahkan dengan menggunakan rangkaian penyearah tegangan, dan di bagian akhir ditambahkan kondensator sebagai penghalus tegangan sehingga tegangan DC yang dihasilkan oleh pencatu daya jenis ini tidak terlalu bergelombang. Selain menggunakan dioda sebagai penyearah, rangkaian lain dari jenis ini dapat menggunakan regulator tegangan linier sehingga tegangan yang dihasilkan lebih baik daripada rangkaian yang menggunakan diode. Pencatu daya jenis ini biasanya dapat menghasilkan tegangan DC yang bervariasi antara 0 - 60 volt dengan arus antara 0 - 10 Ampere.
  • Pencatu daya Sakelar, pencatu daya jenis ini menggunakan metode yang berbeda dengan pencatu daya linier. Pada jenis ini, tegangan AC yang masuk ke dalam rangkaian langsung disearahkan oleh rangkaian penyearah tanpa menggunakan bantuan transformer. Cara menyearahkan tegangan tersebut adalah dengan menggunakan frekuensi tinggi antara 10KHz hingga 1MHz, dimana frekuensi ini jauh lebih tinggi daripada frekuensi AC yang sekitar 50Hz.
Pada pencatu daya sakelar biasanya diberikan rangkaian umpan balik agar tegangan dan arus yang keluar dari rangkaian ini dapat dikontrol dengan baik.
Prinsip Kerja DC Power Supply (Adaptor) – Arus Listrik yang kita gunakan di rumah, kantor dan pabrik pada umumnya adalah dibangkitkan, dikirim dan didistribusikan ke tempat masing-masing dalam bentuk Arus Bolak-balik atau arus AC (Alternating Current). Hal ini dikarenakan pembangkitan dan pendistribusian arus Listrik melalui bentuk arus bolak-balik (AC) merupakan cara yang paling ekonomis  dibandingkan dalam bentuk arus searah atau arus DC (Direct Current).
Akan tetapi, peralatan elektronika yang kita gunakan sekarang ini sebagian besar membutuhkan arus DC dengan tegangan yang lebih rendah untuk pengoperasiannya.  Oleh karena itu, hampir setiap peralatan Elektronika memiliki sebuah rangkaian yang berfungsi untuk melakukan konversi arus listrik dari arus AC menjadi arus DC dan juga untuk menyediakan tegangan yang sesuai dengan rangkaian Elektronika-nya. Rangkaian yang mengubah arus listrik AC menjadi DC ini disebut dengan DC Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu daya DC.  DC Power Supply atau Catu Daya ini juga sering dikenal dengan nama “Adaptor”.
Sebuah DC Power Supply atau Adaptor  pada dasarnya memiliki 4 bagian utama agar dapat menghasilkan arus DC yang stabil. Keempat bagian utama tersebut diantaranya adalah Transformer, Rectifier, Filter dan Voltage Regulator.
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai Prinsip Kerja DC Power Supply, sebaiknya kita mengetahui Blok-blok dasar yang membentuk sebuah DC Power Supply atau Pencatu daya ini.

Dibawah ini adalah Diagram Blok DC Power Supply (Adaptor) pada umumnya.

Prinsip Kerja DC Power Supply (Adaptor)

Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang prinsip kerja DC Power Supply (Adaptor) pada masing-masing blok berdasarkan Diagram blok diatas.

Transformator (Transformer/Trafo)

Transformator (Transformer) atau disingkat dengan Trafo yang digunakan untuk DC Power supply adalah Transformer jenis Step-down yang berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik sesuai dengan kebutuhan komponen Elektronika yang terdapat pada rangkaian adaptor (DC Power Supply). Transformator bekerja berdasarkan prinsip Induksi elektromagnetik yang terdiri dari 2 bagian utama yang berbentuk lilitan yaitu lilitan Primer dan lilitan Sekunder. Lilitan Primer merupakan Input dari pada Transformator sedangkan Output-nya adalah pada lilitan sekunder. Meskipun tegangan telah diturunkan, Output dari Transformator masih berbentuk arus bolak-balik (arus AC) yang harus diproses selanjutnya.
 

Rectifier (Penyearah Gelombang)

Rectifier atau penyearah gelombang adalah rangkaian Elektronika dalam Power Supply (catu daya) yang berfungsi untuk mengubah gelombang AC menjadi gelombang DC setelah tegangannya diturunkan oleh Transformator Step down. Rangkaian Rectifier biasanya terdiri dari komponen Dioda. Terdapat 2 jenis rangkaian Rectifier dalam Power Supply yaitu “Half Wave Rectifier” yang hanya terdiri dari 1 komponen Dioda dan “Full Wave Rectifier” yang terdiri dari 2 atau 4 komponen dioda.

Filter (Penyaring)

Dalam rangkaian Power supply (Adaptor), Filter digunakan untuk meratakan sinyal arus yang keluar dari Rectifier. Filter ini biasanya terdiri dari komponen Kapasitor (Kondensator) yang berjenis Elektrolit atau ELCO (Electrolyte Capacitor).

Voltage Regulator (Pengatur Tegangan)

Untuk menghasilkan Tegangan dan Arus DC (arus searah) yang tetap dan stabil, diperlukan Voltage Regulator yang berfungsi untuk mengatur tegangan sehingga tegangan Output tidak dipengaruhi oleh suhu, arus beban dan juga tegangan input yang berasal Output Filter. Voltage Regulator pada umumnya terdiri dari Dioda Zener, Transistor atau IC (Integrated Circuit).
Pada DC Power Supply yang canggih, biasanya Voltage Regulator juga dilengkapi dengan Short Circuit Protection (perlindungan atas hubung singkat), Current Limiting (Pembatas Arus) ataupun Over Voltage Protection (perlindungan atas kelebihan tegangan).

 

http://teknikelektronika.com/prinsip-kerja-dc-power-supply-adaptor/

Senin, 23 Oktober 2017

Latihan un 2


SOAL TEORI KEJURUAN
                        Satuan Pendidikan        : Sekolah menengah Kejuruan (SMK)
                        Program Keahlian         : Teknik Elektronika Industri
                        Kode                              : F012
                        Hari/Tanggal                  : Selasa/24 Maret 
                        Alokasi Waktu               : 120 Menit (Pukul 08.00 s/d 10.00)
                        Jenis Soal                       : Pilihan Ganda
                        Jumlah soal                    : 40 Soal 

1.  Yang merupakan symbol dari komponen di bawah ini adalah :

 

2. Gambar dibawah ini   adalah symbol dari komponen …
A.  Transformator
B.  Power supply
C.  Speaker
D.  Pemanas
E.  Antena.


3.   Electronic Drawing Application Software yang cocok di gunakan untuk memudahkan dalam membuat gambar rencana layout PCB diantarannya adalah …
A.     Exel 2007
B.     AutoCad
C.     PSPICE
D.    Protel
E.     Electronic Workbench

4.  Untuk menggambar symbol-symbol komponen di Or-Cad dilakukan dengan cara …
A.     Klik PLACE – Wire
B.     Klik PLACE – Part
C.     Klik PLACE – Text
D.    Klik VIEW – Grid
E.     Klik FILE – Open.

5.  Untuk menyimpan atau membuka file dokumen gambar skema elektronika, dapat dipilih file yang memiliki ektensi …
A.     File.doc
B.     File.xls
C.     File.txt
D.    File.pcb
E.     File.sch

6.   Spesifikasi sebuah motor listrik yang terdapat pada body plat nama motor sebagai berikut :
Voltage : 220/380 Volt/50 Hz. 1450 rpm
Arus : 3,5/2,1A
Suhu max : 80* C
dari data spesifikasi tersebut, yang termasuk kedalam besaran pokok adalah …
A.     Tegangan listrik
B.     Arus listrik
C.     Daya listrik
D.    Frekuensi
E.     Life time 

7.  Nilai ukur hambatan listrik yang di tunjukan jarum penunjuk pada papan skala dibawah jika
digunakan selector batas ukur 100 X adalah …
A.       24   Ohm
B.       25   Ohm
C.       26   Ohm
D.    260   Ohm
E.      2,6K Ohm 

 8.    Hasil pengukuran tegangan AC listrik yang ditunjukan oleh jarum penunjuk pada papan skala di bawah jika digunakan selector batas ukur 500V adalah …


A.       42 Volt
B.     110 Volt
C.     210 Volt
D.    220 Volt
E.      420 Volt


9.   Hasil pengukuran Arus listrik yang ditunjukan oleh jarum penunjuk pada papan skala dibawah jika digunakan selector batas ukur 100mA adalah …

A.    22 mA
B.     24 mA
C.     42 mA
D.    44 mA
E.      2,2 A 


     10.    Hasil pengukuran signal gelombang sinus pada osiloskop dimana posisi Volt/div = 2 V dan Time/div = 1 ms. Berapakah nilai tegangan peak-to-peak dan frekuensi dari signal tersebut …
       A.   2 Volt, frekuensi = 250 Hz
B.     4 Volt, frekuensi = 4 Hz
C.     4 Volt, frekuensi = 4 KHz
D.    8 Volt, frekuensi = 250 Hz
E.     8 Volt, frekuensi = 400 Hz


    11.  Untuk mengukur arus listrik yang diperkirakan mencapai 135 mA, maka selector batas ukur di putar menuju posisi …
A.     DCA   0,1     A
B.     DCA   0,25   A
C.     DCA   100 mA
D.    DCA 1250 mA
E.     DCA 2500 mA

 
1   12.    Sebuah solder menggunakan tegangan listrik sebesar 220 Volt. Jika pada solder tersebut mengalirkan arus sebesar 200 mA, maka daya listrik yang terpakai pada solder tersebut adalah …
A.  1,1  watt
B.  4,4  watt
C.  44   watt
D. 110 watt
E.  440 watt

1   13 Hitunglah besar arus yang mengalir pada I3, Jika diketahui I1  = 25 mA, I2  = 10 mA dan I4  = 12 mA seperti yang diperlihatkan pada gambar rangkaian dibawah ini . I3   adalah …
      A.       3 mA
B.       5 mA
C.       8 mA
D.    10 mA
E.      15 mA

  
14.   Perhatikan gambar berikut ! adalah … 

     Diketahui besar Arus I1 = 15 mA, I2 = 10 mA dan I3 = 2mA maka besar Arus  I4 adalah …
 
  
A.    3 mA
B.    6 mA
C.    9 mA
D. 12 mA
E.  15 mA 

15. Sebuah komponen saat diukur memiliki tegangan effektif (V-eff) sebesar 220 Volt, maka jika dinnyatakan dengan tegangan maksimum (V-max) dari computer tersebut adalah …
A.     200 Volt
B.     210 Volt
C.     225 Volt
D.    311 Volt
E.     440 Volt

     16.  Sebuah pengukuran tegangan listrik menggunakan osiloskop menunjukan tegangan Max (V-max) sebesar 48 V, maka tegangan effektif (V-eff) dari alat tersebut adalah …
A.     14 Volt
B.     24 Volt
C.     33 Volt
D.    50 Volt
E.      96 Volt

      17.  Perhatikan gambar berikut!

  Sebuah kawat tembaga membentuk sebuah lingkaran dengan jari-jari 5 cm. jika kawat tersebut dialiri arus sebesar 10A dan permeabilitas hampa udara
( u0 =4.10-7  Wb/Am ), maka besar dan arah induksi magnet dipusat lingkaran kawat adalah …
A.     4.10-7 Wb/m2 , ke atas
B.     2.10-7 Wb/m2, ke bawah
C.     2.10-7 Wb/m2, ke atas
D.    4.10-5 Wb/m2, Ke bawah
E.      4.10-5 Wb/m2, ke atas
 
     18.    Hal-hal berikut yang harus diperhatikan dalam melakukan pekerjaan penyolderan yang sesuai dengan K3 adalah …
A.     Pemakaian masker
B.     Penggunaan kacamata pelindung
C.     Meniupkan udara pada saat menyolder
D.    Menggunakan sarungtangan karet
E.     Memegang langsung komponen yang akan disolder

     19.  Jenis kecelakaan akibat kelalaian dalam bekerja menggunakan solder listrik berikut ini, kecuali
A.     Tersengat panas karena diletakkan disembarang tempat
B.     Menjadi terganggu penglihatannya
C.     Mengalami keracunan udara akibat asap timah solder
D.    Tersengat listrik karena kulit kabel solder meleleh terkena panas solder
E.     Mengalami gangguan pernafasan akibat asap timah

     20.   Banyaknya muatan listrik yang mengalir pada kawat penghantar setiap detik dinamakan …
A.     Beda potensial
B.     Resistansi
C.     Daya hanytar listrik
D.    Kuat arus listrik
E.     Kerapatan listrik

     21.   Perbedaan antara tegangan listrik dan arus listrik adalah …
A.     Tegangan listrik terjadi karena masing atom memiliki muatan sejenis, sedangkan aruslistrik
       adalah aliran atom yang berlainan muatan
B.     Tegangan listrik terjadi karena adanya  keseimbangan jumlah muatan, sedangkan arus listrik
       adalah muatan yang mengalir melalui bahan konduktor
C.     Tegangan terjadi karena adannya beda jumlah muatan, sedangkan arus listrik banyak muatan
       yang mengalir
D.    tegangan listrik terjadi karena adanya perbedaan suhu antara dua muatan listrik, sedangkan arus
      listrik mengalir karena suhu kedua muatan seimbang
E.     tegangan listrikterjadi karena adannya desakan muatan dikedua tempat, sedangkan arus listrik
      adalah hambatan jalannya electron

 
      22.  Yang bukan merupakan fungsi kapasitor dalam rangkaian elektronika berikut ini adalah …
A.     Sebagai penyimpan muatan
B.     Menghantarkan listrik AC
C.     Meloloskan listrik DC
D.    Sebagai filter signal input AC
E.     Sebagai pembuang signal AC menuju ground ( By pass )

      23.   Pada sebuah kapasitor tertera kode tulisan 562J 100V. maka nilai kapasitansi dan tegangan kerja kapasitor tersebut adalah …

A.     526 pF dengan batas tegangan diatas 100V
B.     5,6 nF dengan batas tegangan max 100V
C.     62 uFdengan batas tegangan  5x100V
D.    562 uF dengan batas tegangan 100V
E.     52 F dengan batas tegangan minimal 100V


24.   Ukuran diameter mata bor yang digunakan untuk membuat Pad (lubang)kaki komponen untuk IC sebaiknya memakai ukuran …
A.     0,08 mm
B.     0,15 mm
C.     0,8   mm
D.    1,5   mm
E.     0,8   cm

     25.  Perhatikan table berikut !
Table kebenaran diatas menunjukan fungsi gerbang …
A.     NAND
B.     AND
C.     OR
D.    NOR
E.     EX-OR

     26.   Perhatikan rangkaian flip-flop SR NAND berikut ini …

    Kondisi output akan mengalami memory (Qn) apabila :
A.     Input S = R
B.     Input S = 0 dan R = 1
C.     Input S = 0 dan R = 0
D.    Input S = 1 dan R = 0
E.     Input S = 1 dan R = 1

     27.  Rangkaian counter – 4 bit berikut ini merupakan counter denagn modulus …
      A.     Modulo-9
B.     Modulo-10
C.     Modulo-16
D.    Modulo-5
E.     Modulo-8


     28.   Komponen pada mainboar yang berfungsi untuk menyimpan data-data pemprosesan yang sifatnya sementara dan akan hilang bila computer dimatikan/reset adalah …
A.     CD ROM
B.     Memory RAM
C.     Flash Disk
D.    Floppy Disk Drive
E.     Memory ROM BIOS

     29.   Komponen utama pada system computer yang berfungsi untuk mengendalikan dan memproses data-data yang diberikan melalui input adalah …
A.     Memory
B.     VGA Card
C.     Microprosesor
D.    Port LPT Printer
E.     Port USB

 

     30.   Berdasarkan alur diagram (flow-chart) berikut ini, huruf “B” akan dicetak sebanyak …

  A.       1 kali
B.       2 kali
C.     21 kali
D.    20 kali
E.     22 kali 


      31.  Bus yang digunakan untuk membawa signal control untuk mengendalikan unit-unit lain pada system microprosesor adalah …
A.     Bus control
B.     Bus alamat
C.     Bus data
D.    Bus PC
E.     Bus ekpansi

       32.   Unit/blok yang berfungsi untuk mengirimkan kode-kode instruksi program yang akan dieksekusi dan diproses oleh microprosesor adalah …
A.     Timer
B.     Memory RAM
C.     Port I/O
D.    Bus Data
E.     Memory ROM


      33. Untuk memulai penulisan kode instruksi pada pemprograman assembly yang dimulai pada alamat 0100H. maka penulisan instruksi yang benar adalah …
A.     ORG 100
B.     MOV AL,#100H
C.     ORG 100H
D.    MOV DX,0100H
E.     ORG #0100H
        34.  Ladder diagram pada gambar berikut ini jika dinnyatakan dalam persamaan logika adalah …
 
  A.     Y = (A + B) . C
B.     Y = (A  . B) +C
C.     Y = (A . B) + C
D.    Y = (A + B + C )
E.     Y = (A . B) . C   


     35.   Statement list untuk mengganti symbol ladder NC pada pemprograman PLC dengan console yang benar adalah …
A.     LD
B.     AND LD
C.     OR
D.    OR BLK
E.     LD NOT
      36.  Peralatan I.O Pada computer PC Desktop yang banyak digunakan untuk melakukan pertukaran data bit secara parallel terdapat pada …
A.     LPT-Port
B.     COM-Port
C.     USB Port
D.    LAN /RJ 45
E.     CD ROM
  
      37.   Alamat port secara default yang digunakan untuk port data parallel pada computer PC desktop menempati alamat port …
A.     $3BC
B.     $308
C.     $1BC
D.    $208
E.     $378
     38.   Symbol pneumatic berikut ini merupakan katup control  arah jenis …

  A.     Valve 5/2 single solenoid
B.     Valve 3/2 single solenoid
C.     Valve 5/2 double solenoid
D.    Valve 3/2 double solenoid
E.     Valve 4/2 double solenoid

     39.  Gambar berikut ini merupakan symbol dari …

  A.     Valve 5/2, spring return
  B.   Valve 3/2 NC
C.     Valve 4/2, spring return
D.    Valve 5/3, spring return
E.     Valve 3/2 NO


      40.   Bagaimana PLC yang berfungsi untuk mengubah sinyal masukan dari sensor ke PLC untuk diproses dibagian CCU adalah …
A.     Amplifier
B.     Optokopler
C.     Catudaya
D.    Modul out put
E.     Modul input

SEKOLAH KEDINASAN

Pengertian Sekolah Kedinasan Hal pertama yang perlu kamu ketahui bahwa sekolah kedinasan, sekolah ikatan dinas, dan perguruan tinggi kedinas...