Suatu ketika hari yang ditunggu-tunggu bagi siswa, karena hati itu adalah pembagian catatan hasil belajar selama satu semester, ya pembagian buku RAPOT, karena menginginkan adanya komunikasi dengan orang tua siswa/wali maka sekolahpun mewajibkan orang tua wali yang mengambil buku Raport.
Kalau sekolah favorit, tentunya yang mengambilkan banyak yang menggunakan mobil pribadi sampai kendaraan mewah lainya. Pada hari itu sebagai seorang walikelas tentunya menginginkan pembagian secara bersama dan diputuskan jam 09.00 pagi, ternyata salah satu orang tua siswa belum berangkat, akhirnya ditunggu beberapa saat, ternyata penantiannya pun membuahkan hasil, orang tua siswa yang ditunggu pun akhirnya datang, walaupun tidak sama dengan orang tua siswa yang lainnya, orang tua siswa ini terlihat masih menggunakan pakaian kerja sebagai tukang bangunan. tapi ternyata putranya bapak tukang bangunan itulah yang menjadi siswa teladan dan memperoleh predikat terbaik, akhirnya orang tua siswa tadi dipersilahkan untuk membagikan pengalamannya kenapa putranya bisa menjadi yang terbaik.
dengan bahasa seadanya, beliaupun mulai menyapa seisi kelas, " assalamu'alaikum, nuwunsewu kulo niki namung tiyang kode bangunan, alhamdulillah putra kulo saged rengking, mboten kulo sing ngajari namung saking bapak lan ibu, guru dados matur nuwun bapak lan ibu guru. nek teng griyo bade sinau kulo selalu ngancani teng sampingipun,"
(Assalamu'alaikum, mohon maaf saya mempunyai pekerjaan kuli bangunan, alhamdulillah anak saya bisa berprestasi, tidak saya yang membelajari tapi bapak dan ibu guru, jadi terimakasih kepada bapak dan ibu guru. Kalau dirumah mau belajar saya selalu nemani aak saya disampingnya.
Masya Alloh........hanya menyempatkan menemani anak belajarpun siswa menjadi berprestasi, apalagi kalau kita mau membantu, bagaimana dengan kita sebagai orang tua?? semoga kita dapat menjadi orang tua yang bertanggungjawab. amin.....................