Jumat, 12 Juli 2024
SELAMAT TAHUN AJARAN BARU 2024
Rabu, 27 Maret 2024
Kamis, 04 Januari 2024
Ini Bedanya TV LED dan LCD
Sebelum membeli TV baru yang canggih, sebaiknya Anda mengenali berbagai perbedaan TV LED dan LCD terlebih dahulu sebagai bahan pertimbangan.
Teknologi elektronik mengalami perkembangan pesat dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Banyak sekali perangkat elektronik canggih yang siap mendukung aktivitas Anda, salah satunya yaitu TV. Dahulu, TV LCD sempat menjadi primadona yang digemari banyak orang. Namun kini teknologi tersebut sudah digantikan TV LED yang jauh lebih canggih. Anda patut mengenali perbedaan TV LED dan LCD secara teliti agar bisa menentukan pilihan terbaik.
Tak ada kata terlambat untuk memperbarui TV di rumah. Ulasan seputar perbedaan TV LED dan LCD berikut ini menambah wawasan Anda sebelum memilih salah satu di antaranya.
Mengenal Perbedaan TV LED dan LCD
Jika dilihat sekilas, TV LED dan LCD memang tampak tidak berbeda. Namun, sebenarnya kedua jenis TV tersebut memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut:
- Periode Produksi: TV LCD pertama kali diperkenalkan kepada khalayak ramai pada awal tahun 2001. Kala itu, kehadiran TV LCD menjadi momentum yang perlahan-lahan menggeser penggunaan TV tabung di seluruh penjuru dunia. TV LED baru dirilis pertama kali pada tahun 2014 dengan teknologi lebih canggih daripada TV LCD. Dengan kata lain, TV LED merupakan generasi penerus TV LCD.
- Teknologi: LCD adalah singkatan dari Liquid Crystal Display karena tampilannya menyerupai bahan kristal cair. Panel TV ini menggunakan layar kristal sinyal neon (fluorescent) yang memancarkan cahaya putih (white backlight). Sementara itu, LED adalah singkatan dari Light Emitting Diode yang menggambarkan penggunaan lampu diode sebagai sumber pencahayaan.
- Ketebalan Layar TV: Lampu fluorescent pada TV LCD pasti berada di belakang layar, sedangkan lampu diode pada TV LED dapat diposisikan di belakang atau samping layar. Itulah sebabnya TV LED memiliki bentuk lebih tipis dibandingkan TV LCD. Bentuk TV LED tersebut membuatnya lebih hemat tempat dan tidak menyita kapasitas ruangan dibandingkan TV LCD.
- Kualitas Gambar: TV LCD membutuhkan tiga warna penyaring, yaitu merah, hijau, dan biru. Ketiga warna tersebut akan menyaring semua cahaya lalu melepaskan warna yang melintas untuk membentuk pixel warna tersebut. Berbeda dengan LCD, TV LED menggunakan tiga lampu warna merah, biru, dan hijau untuk menghasilkan warna yang lebih tajam dan bernuansa realistis. Diode pemancar cahaya bisa diredupkan sehingga menampilkan warna-warna gelap yang lebih pekat sehingga tampilan gambar terasa semakin kontras. Itulah sebabnya kualitas gambar yang dihasilkan TV LED terbilang lebih baik daripada TV LCD.
- Daya Tahan TV: Rata-rata TV LCD memiliki usia pakai 75.000 jam, sedangkan TV LED memiliki usia pakai lebih lama yaitu rata-rata 100.000 jam.
- Konsumsi Daya Listrik: perbedaan TV LED dan LCD yang cukup signifikan juga tampak dari segi penggunaan listrik. Teknologi pada TV LED sudah berkembang lebih sempurna sehingga konsumsi listriknya lebih hemat 20% hingga 30% dibandingkan TV LCD.
- Harga: TV LED memang dibanderol dengan harga minimal tiga juta rupiah pada awal kemunculannya. Seiring berjalannya waktu, harga TV LED jadi jauh lebih terjangkau karena bisa diperoleh dengan harga 2 jutaan rupiah saja untuk unit berukuran 32 inci. Sebaliknya, TV LCD kini sudah tidak diproduksi dan hanya bisa diperoleh dalam kondisi bekas. Beberapa tahun lalu, unit TV LCD baru juga dijual dengan harga hampir sama dengan harga TV LED baru pada awal kemunculannya.
Apakah TV LCD dan TV LED Bisa Menerima Sinyal Digital?
Semua produk TV LCD tidak bisa menerima sinyal digital secara langsung karena dirilis jauh sebelum program migrasi TV digital resmi dilakukan. Hal serupa juga terjadi pada TV LED
Produk TV LED yang diluncurkan beberapa tahun sebelum program migrasi TV digital berlangsung tentu tidak bisa menerima sinyal digital. Namun, sebagian besar TV LED yang dipasarkan sejak tahun 2020 sudah memiliki kemampuan menangkap sinyal digital.
Jika Anda memiliki TV LCD atau TV LED yang tidak dapat menerima sinyal digital, maka Anda harus memasang perangkat Set Top Box (STB) agar bisa menyaksikan tayangan TV digital. Penerimaan sinyal digital akan semakin maksimal jika didukung antena digital sehingga TV Anda bisa mengakses lebih banyak saluran.
Setelah menyimak ulasan seputar perbedaan TV LED dan LCD kali ini, tentu saja Anda semakin yakin beralih ke TV LED. AQUA Elektronik telah menyiapkan TV LED canggih untuk Anda, yaitu seri Televisi LE43AQT6700UG. Android Smart TV berukuran 70 inci ini memiliki kualitas tampilan dan suara yang lebih jernih serta fitur operasional yang makin canggih.
Televisi LE43AQT6700UG dibekali resolusi 4K HDR yang membuat detail warna semakin tajam, jelas, dan hidup. Teknologi TV cerdas ini berfungsi sebagai pusat ekosistem digital yang dapat mengontrol semua perangkat pintar di rumah secara optimal.
Anda juga bisa mengoperasikan seri TV AQUA Elektronik ini dengan Intelligent Voice Control untuk mendapatkan berbagai info secara cepat. Akses video, foto, maupun gambar di smartphone juga kian mudah karena bisa langsung diintegrasikan dengan fitur Chromecast Built In pada TV ini.
sumber : https://aquaelektronik.com/article
Rabu, 26 Juli 2023
SOAL ESSAI Sensor dan Transducer
SOAL LATIHAN 1. PRE Kur.13
Pilihlah jawaban yang anda anggap paling benar
1. Suatu perangkat keras yang berfungsi untuk
mengubah informasi suatu
bentuk energi ke informasi bentuk energi yang
lain secara proporsional
disebut ....
A. sensor
B. transducer
C. energi
D. transmisi
2. Sensor yang menghasilkan sinyal keluaran
yang berubah secara kontinyu
sebagai tanggapan (response) terhadap masukan
yang berubah secara
kontinyu, merupakan persyaratan sensor dan
transduser mengenai ....
A. sensitivitas
B. linieritas
C. tanggapan waktu
D. tanggapan frekuensi
3. Sensor yang diperlukan untuk mengamati
posisi, kecepatan, dan akselerasi
berbagai sambungan mekanik merupakan jenis
sensor ....
A. Sensor eksternal
B. Sensor posisi
C. Sensor internal
D. Sensor kecepatan
4. . Sensor yang mendeteksi perubahan gerak
mekanis adalah ....
A. bimetal
B. strain gauge
C. termistor
D. termokopel,
5. Berikut ini merupakan sensor yang tergolong
sensor pasif yaitu ....
A. thermocouple
B. Photo Diode
C. thermistor
D. Generator
6. Gambar di bawah menunjukkan sebuah
blok rangkaian …..
A. Sumber tegangan konstan
B. Sumber arus konstan
C. Penstabil tegangan paralel
D. Penstabil tegangan seri
7. Perhatikan rangkaian osilator berikut ini.!
Gambar rangkaian osilator di atas merupakan
jenis osilator ....
A. Rangkaian osilator Armstrong
B. Rangkaian osilator Hartley
C. Rangkaian osilator Colpitts
D. Rangkaian osilator Pierce
8. Perhatikan rangkaian osilator berikut ini.!
Mana pernyataan Kondisi Tegangan PWM berikut yang
benar?.
A. VREF= Tegangan VIN
B. VREF> Tegangan VIN
C. VREF ≠ Tegangan VIN
D. VREF< Tegangan VIN
9. Komponen utama sebuah counter adalah ....
A. AND gate
B. NOT gate
C. Flip-flop
D. Clock
10. Koneksi seri dari Flip flop yang
menggunakan clock untuk memindah data
yang ada pada Flip flop sebelumnya dan
dipindah ke data yang ada pada Flip
flop selanjutnya disebut ....
A. Counter
B. Masukan data serial dengan serial data
keluaran
C. Masukan data serial dengan keluaran data
parallel
D.
Shift register
SMPS
A. Keunggulan switch mode power supply (SMPS)
Hampir semua power
supply saat ini menggunakan SMPS, hal ini karena regulator switching mempunyai
beberapa keuntungan jika dibanding dengan regulator linear, seperti :
- Lebih ringan dan ukuran lebih
kecil. Regulator linear membutuhkan trafo 50Hz yang mempunyai inti besi
yang berat. Makin besar daya (Watt) makin besar dan berat ukuran
tranfonya. Sedang SMPS menggunakan frekwensi diatas 20Khz. Makin tinggi
frekwensi switching, maka ukuran tranfo dan kapasitor filter semakin
kecil.
- Lebih efisien pemakaian daya
listrik. Regulator switching lebih sedikit menghasilkan panas, berarti
lebih sedikit daya listrik yang hilang.
- Range tegangan masukan yang
lebih lebar. SMPS mempunyai toleransi range tegangan masukan yang lebar.
Dengan tegangan masukan bervariasi antara dc 150~300V (atau tegangan ac
antara 90~265V), switching regulator masih mampu memberikan tegangan
keluaran yang stabil.
- Power Supply – Artinya suatu
peralatan yang berfungsi untuk menyediakan sumber daya listrik yang cocok
dengan suatu peralatan. Pada umumnya sumber listrik yang tersedia adalah
tegangan ac 220V sedangkan tegangan yang dibutuhkan untuk suatu peralatan
umumnya adalah tegangan dc.
- Regulator Switching – adalah
suatu sirkit elektronik yang berfungsi untuk membuat agar tegangan
keluaran stabil terhadap perubahan-perubahan seperti, tegangan
masukan yang tidak konstan, arus beban yang tidak konstan, temperature
ruangan yang tidak konstan.
Rangkaian SMPS.
keluaran DC.
- Konverter – merubah tegangan dc
menjadi tegangan keluaran yang sesuai dengan kebutuhan
- Filtering – menghilangkan
denyut (ripple) pada tegangan keluaran
- Regulasi – membuat agar
besarnya tegangan keluaran stabil terhadap perubahan tegangan masukan dan
perubahan beban.
- Isolasi – mengisolasi bagian
sekunder dari bagian primer, dengan tujuan agar chasis bagian sekunder
kalau dipegang tidak timbul bahaya kena sengatan listrik.
- Proteksi – mampu melindungi
peralatan dari tegangan keluaran yang over dan melindungi power supply
dari kerusakan jika terjadi suatu kesalahan.
Bagian-bagian pokok
dasar kerja sebuah SMPS adalah sebagai berikut :
- Bagian penyearah. Disini
tegangan masukan dari listrik ac 220v disearahkan menjadi tegangan dc
menggunakan diode bridge dan 3 buah elco filter besar yaitu sebuah elco
480V680UF dan 2 buah elco 250V2200UF.
- Bagian pencacah atau power-switching.
Tegangan masukan dc dicacah dengan menggunakan “power switch on-off ”
sehingga menghasilkan tegangan pulsa-pulsa dc dengan frekwensi tinggi.
SMPS mesin las Inverter umumnya bekerja pada frekwensi sekitar 50Hz hingga
60Hz. Sebagai power switch dapat menggunakan IC K2611, IRFZ24N dan
IRF9Z24N.
- SMPS Controller driver sebagai
pembangkit pulsa PWM (Pulse Wave Modulation). Sebagai sinyal drive untuk
pencacah digunakan IC PC 817 yang berisi rangkaian osilator dan PWM
sebagai pembangkit pulsa-pulsa PWM. Ada rangkaian SMPS yang tidak
menggunakan SMPS controller driver, dalam hal ini transistor power
switching dibuat agar dapat bekerja dengan cara “ber-osilasi sendiri”
- Trafo switching. Tegangan dc
yang telah dicacah mempunyai karakteristik seperti tegangan ac sehingga
dapat dilewatkan sebuah trafo atau induktor untuk dinaikkan ataupun
diturunkan tegangannya. Pada rangkaian ini menggunakan trafo E25 15:15
- Penyearahan dan filtering
tegangan keluaran. Tegangan keluaran dari trafo masih berupa pulsa-pulsa
frekwensi tinggi dan kemudian dirubah menjadi tegangan dc menggunakan
diode penyearah dan filter elco.
- Loop umpan balik untuk membuat
tegangan keluaran agar stabil. Sirkit loop umpan balik dari
tegangan keluaran B+ ke bagian primer digunakan untuk mengendalikan PWM.
- Rangkaian komparator atau
pembanding sebagai “error detektor”. Sebuah sirkit komparator pada bagian
sekunder dipakai untuk mendeteksi jika terjadi perubahan tegangan keluaran
B+. Komparator bekerja dengan cara membandingkan tegangan keluaran B+ dengan
sebuah tegangan “referensi” (biasanya berupa tegangan diode zener 6.8v).
Output komparator berupa arus yang kemudian diumpan balikkan ke bagian
primer melalui sebuah photo coupler. Kopling menggunakan photocouler
bertujuan untuk meng-isolagi ground bagian primer yang menyetrum jika
dipegang (HOT chasis) dengan ground bagian sekunder (COLD chasis).
SEKOLAH KEDINASAN
Pengertian Sekolah Kedinasan Hal pertama yang perlu kamu ketahui bahwa sekolah kedinasan, sekolah ikatan dinas, dan perguruan tinggi kedinas...
-
Pengertian Sekolah Kedinasan Hal pertama yang perlu kamu ketahui bahwa sekolah kedinasan, sekolah ikatan dinas, dan perguruan tinggi kedinas...